Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di NTB hingga 31 Juli 2020 sebesar Rp1,35 triliun kepada 42.831 debitur. Angka ini mengalami penurunan sebesar 22,81 persen dari periode yang sama tahun 2019 yang mencapai Rp1,75 triliun.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan, SE, MM, Selasa, 18 Agustus 2020 mengatakan, dari penyaluran KUR sebesar Rp1,35 triliun, masih dominan di sektor perdagangan besar dan eceran mencapai Rp640,47 miliar kepada 19.401 debitur. Menyusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp412,78 miliar kepada 15.959 debitur.
Sedangkan sektor industri pengolahan, KUR yang tersalur sebesar Rp120,02 miliar kepada 3.100 debitur. Pihaknya mendorong, penyaluran KUR di NTB terus ditingkatkan di sektor industri pengolahan. Karena NTB saat ini sedang gencar mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) lewat program industrialisasi.
Lewat KUR dan kredit usaha mikro (UMi), diharapkan UMKM dan IKM terbantu dari sisi permodalan di tengah pandemi saat ini. Apalagi, kata Syarwan, Pemerintah Pusat lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menggelontorkan stimulus ekonomi untuk membantu UMKM di tengah pandemi. Berupa bantuan subsidi bunga kredit.
Selain tiga sektor tersebut, penyaluran KUR untuk sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya mencapai Rp67,84 miliar kepda 2.072 debitur, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum Rp53,3 miliar kepada 966 debitur. Selanjutnya, sektor perikanan Rp23,17 miliar kepada 719 debitur, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar Rp19,95 miliar kepada 273 debitur.
Kemudian, sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Rp10 miliar kepada 278 debitur, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rp2,02 miliar kepada 33 debitur. Sektor konstruksi Rp445 juta kepada 8 debitur, sektor jasa pendidikan Rp437 juta kepada 13 debitur, sektor pertambangan dan penggalian Rp155 juta kepada 2 debitur dan penerima kredit bukan lapangan usaha sebesar Rp115,9 juta kepada 7 debitur.
Penyaluran KUR paling banyak di Lombok Timur sebesar Rp289,05 miliar kepada 9.424 debitur. Kemudian Lombok Tengah Rp206,62 miliar kepada 6.470 debitur, Sumbawa Rp180,77 miliar kepada 6.903 debitur, Bima Rp175,67 miliar kepada 5.826 debitur.
Selanjutnya, Kota Mataram Rp150,37 miliar kepada 3.831 debitur, Lombok Barat Rp148,78 miliar kepada 4.711 debitur, Dompu Rp72,67 miliar kepada 2.085 debitur, Lombok Utara Rp50,89 miliar kepada 1.401 debitur, Sumbawa Barat Rp39,35 miliar kepada 1.515 debitur, Kota Bima Rp36,52 miliar kepada 663 debitur dan Pemprov NTB sebesar Rp50 juta kepada 2 debitur.
Dalam rangka konsolidasi penguatan penyelenggaraan statistik sektoral dalam hal rekomendasi statistik, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Sumbawa memimpin Rakornis Penyusunan Rekomendasi Kegiatan Statistik, yang diikuti oleh perangkat daerah selaku produsen data, berlangsung pada Kamis (10/07/2025) bertempat di Ruang Rapat Hasan Usman Lantai 1 Kantor Bupati Sumbawa
Sumbawa, 7/07/2025 Diskominfotiksandi – Kepala Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, Drs. Hasanuddin memimpin rapat pembahasan Rencana Strategis Dinas Kominfotiksandi, pada Senin (7/07/2025).
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa