Pemenang lomba cipta desain cover buku “Dari Sumbawa Menggapai Puncak Eifell”  (Rekam Jejak Mr. H. L. Mala Sjarifuddin, DESS., Ph.D Doktor Pertama di NTB), telah ditetapkan.

Pengumumannya dilaksanakan siang ini, Senin (24/5/2021) di Aula H. Madilaoe ADT Kantor Bupati Sumbawa.

Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., yang hadir pada acara itu mengapresiasi terselenggaranya lomba cipta desain cover buku yang merupakan buah karya Nurdin Ranggabarani ini.

“Kegiatan seperti ini, dapat menjadi stimulus para generasi muda Sumbawa untuk membuat karya-karya kreatif berikutnya,” papar Wabup Novy.

Sekilas tentang Mr. H. L. Mala Sjarifuddin, DESS., Ph.D disampaikan oleh Nurdin Ranggabarani selaku penulis menuturkan dalam sambutanya bahwa Mr. H. L. Mala Sjarifuddin, DESS., Ph.D., atau popular disebut Doktor Mala, lahir di Desa Jotang Kecamatan Empang, 18 November 1932.

Ayah kandungnya bernama Lalu Banggai Abdul Wahab, sementara ibu kandungnya bernama Lala Baijuri Dea Masuki Talif. Doktor Mala menempuh pendidikan SD di Sumbawa Besar, lalu menempuh jenjang SMP di Kota Makassar, dan menamatkan SMA nya di Kota Surabaya.

Gelar Doktornya diraih di Universitas Pantheon Assas di Kota Paris, Prancis, dengan predikat summa cumlaude.

Doktor Mala dikenal sebagai pribadi yang sangat disiplin, tegas, lurus dan jujur. Beliau diketahui menguasai 7 bahasa asing (Perancis, Inggris, Jerman, Belanda, Rusia, Arab dan Cina).

Demikian pula bahasa daerah, selain bahasa Sumbawa, ia juga fasih berbahasa Mbojo, Bugis-Makassar, Jawa, dan Sunda.

Berkat kecerdasannya itu, Beliau pernah didapuk sebagai Kepala Urusan Haji, Kepala Inspektorat NTB, Direktur APDN Mataram dan dosen di berbagai perguruan tinggi.

Ia pulalah yang diketahui menginisiasi berdirinya Fakultas Hukum Universitas Mataram, IKIP, UNIZAR, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

Selain itu, ia juga dikenal suka menolong siapa pun, tanpa memandang latar belakang apa pun. Sehingga banyak mahasiswa asal Sumbawa yang sering berkumpul di rumahnya di Mataram karena tidak memiliki tempat tinggal.

Akhirnya ia menginisiasi pembangunan asrama mahasiswa Sumbawa di Mataram, dengan menyumbangkan tanah beserta bangunannya.

"Asrama ini kemudian menjadi cikal bakal lahirnya asrama-asrama mahasiswa Sumbawa di beberapa kota di Indonesia,” kata Nurdin (ra/mckabsumbawa/toeb)