Meningkatkan literasi diperlukan kerja sama dengan komponen bangsa untuk mencerdaskan anak bangsa. Sinergi tersebut dapat mempercepat peningkatan literasi dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peningkatan indeks literasi menjadi salah satu bagian penting yang digaungkan saat ini. Gen-z atau generasi milenial saat ini mungkin cenderung lebih suka bermain games di smartphone ketimbang membaca buku.
Hal ini tidak bisa dipungkiri tentang bagaimana kemajuan teknologi memberikan pengaruh yang luar biasa di segala aspek kehidupan, karena dianggap serba cepat, serba lengkap dan serba mudah. Padahal nyatanya tidak demikian.
Demi mewujudkan masyarakat melek literasi, dibutuhkan kerjasama baik pemerintah pusat, daerah, juga akademisi. Penguatan peran sisi hulu guna meningkatkan indeks literasi masyarakat menjadi solusi yang tepat. SDM Unggul tercipta dari baiknya tingkat literasi di masyarakatnya.
Pendidikan dan tingkat literasi masyarakat yang tinggi adalah awal dari memutus mata rantai kesenjangan sosial seperti kemiskinan yang ada. Puncaknya adalah terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Salah satu yang memiliki peran besar dalam mewujudkan masyarakat literasi adalah perpustakaan. Sebab perpustakaan memiliki peran penting di masyarakat sebagai jantung pendidikan. Perpustakaan Nasional-RI bekerja sama dengan UTS telah sukses menggelar Kuliah Umum bertajuk ‘Peningkatan Indeks Literasi Civitas Akdemika dalam Rangka Peningkatan Kualitas SDM Indonesia Unggul 2020-2024’, Rabu (6/10) bertempat di Ruang Publik Kreatif (RPK) UTS. Hadir sebagai pemateri utama adalah Kepala Perpustakaan Nasional-RI Muhammad Syarif Bando. Kuliah umum tersebut disambut antusiasme ratusan mahasiswa UTS. Dalam sambutannya Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D menyampaikan selamat datang kepada Kepala Perpusnas di Kampus Elang Muda. Ia menjabarkan tentang UTS hari ini adalah buah dari perjuangan para pemikir, tentang pentingnya pendidikan. “UTS dikenal juga sebagai Kampus Miniatur Indonesia, karena anak bangsa berkumpul di sini bersama-sama berjuang mewujudkan mimpinya, menjadi manusia yang bermanfaat.
Kuliah umum ini menjadi kesempatan bagus bagi para mahasiswa memperbanyak pengetahuannya terkait literasi. Kalian bisa menjadi agen literasi, agen perubahan bangsa yang bisa mendesiminasikan literasi-literasi, pengetahuan yang didapatkan dibangku kuliah untuk diterapkan di masyarakat Sumbawa khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Rektor.
Mengawali materinya, Syarif Bando menjelaskan, tentang bagaimana literasi dipahami sebelumnya. Di awal kemerdekaan, literasi dipahami sebagai kemampuan mengenal huruf, mengenal kata, kalimat dan hubungan sebab akibat. Sementara literasi tertinggi yakni tingkat kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu untuk digunakan dalam kompetisi global.
“Kalian anak-anak ku para mahasiswa, mental yang harus kita miliki adalah mental ‘driver’ kita memiliki intuisi untuk merencanakan, menjalankan, aktif, bergerak, solutif, mewujudkan banyak hal. Jangan mau punya mental ‘passengers’ hanya mengikuti arus, tidak punya pendiriannya sendiri, malas, dan lainnya,” pesan Syarif.
Lebih jauh Syarif Bando menjelaskan tentang bagaimana pentingnya buku, budaya membaca, dan literasi itu sendiri bagi masyarakat terutama mahasiswa.
“Mengutip pakar, buku adalah kampak yang mampu menghancurkan kebekuan dalam otak manusia. Literasi menjadi sangat penting untuk mewujudkan SDM berkualitas. Melalui membaca membentuk struktur berfikir manusia, deduktif-induktif, sehingga kita menjadi kreatif, mampu menemukan solusi dari berbagai masalah. Pergulatan dunia global hari ini mengharuskan manusia menjadi versi terbaik dirinya, hal ini bisa diwujudkan jika indeks literasi masyarakat kita tinggi,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu Bunda Literasi Sumbawa (Wakil Bupati Sumbawa) Dewi Noviany, M.Pd, dan Kepala Dispussip NTB, Julmansyah, S.Hut, M.A.P.
Sebelumnya, dihari yang sama telah dilaksanakan penandatanganan nota kesepakatan antara Perpusnas dengan 10 Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Sumbawa yang dilakukan langsung oleh Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando pada acara Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Sumbawa yang di gelar pagi hari bertempat di Lantai III Kantor Bupati Sumbawa. 10 perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Samawa, Universitas Cordova, STKIP Taman Siswa Bima, STKIP Paracendikia NW Sumbawa, STKIP Yapis Dompu, STIH Muhammadiyah Bima, STIE Bima, STA Islam Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa, dan Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima.
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa
Sebagai upaya sinergi dengan media dan pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Sumbawa melaksanakan Engagement media, pada Rabu (4/6/2025)
Bidang Persandian Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa terus melakukan percepatan dalam implementasi Tanda Tangan Elektronik (TTE). Bertempat di Ruang Kerja Bidang Persandian, pada Rabu (28/5) dilakukan fasilitasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) bagi Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Fasilitasi ini dilaksanakan sebagai upaya terus mempercepat implementasi TTE di Kabupaten Sumbawa.