Publikasi Kabupaten Sumbawa Dalam Angka yang merupakan publikasi yang menyajikan beragam jenis data yang bersumber dari BPS dan institusi lain. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan geografi dan iklim, pemerintahan, serta perkembangan kondisi sosial-demografi dan perekonomian di Kabupaten Sumbawa. Jadwal terbit publikasi Kabupaten Sumbawa Dalam Angka telah dipercepat menjadi bulan Februari untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah dan sebagai rujukan utama bagi pengguna data. Berkaitan dengan hal tersebut, BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Daerah Dalam Angka 2024 yang dilaksanakan pada Selasa, 6 Februari 2024, bertempat di Aula BPS Kabupaten Sumbawa. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Daerah Dalam Angka 2024 dihadiri oleh berbagai perangkat daerah dan instansi lingkup Kabupaten Sumbawa.

Dalam kata sambutan pembukaan FGD, Kepala BPS Kabupaten Sumbawa Yudi Wahyudin, S.ST.,M.Si., “bahwa seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen data, publikasi ini akan terus mengalami penyempurnaan baik struktur maupun muatannya”. Penyempurnaan publikasi ini tidak lepas dari peran instansi dan organisasi perangkat daerah lingkup Kabupaten Sumbawa sebagai sumber data sekunder, terutama sekali Dinas Kominfotiksan yang terus berkolabirasi dalam percepatan pengumpulan data, dalam rangka percepatan rilis publikasi Daerah Dalam Angka, serta menjaga kualitas data hasil kompilasi agar dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan evaluasi Pembangunan, “lanjut Kepala BPS Sumbawa”.

Pada sesi presentasi, selain Kepala BPS Sumbawa, hadir sebagai narasumber adalah Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Sumbawa, Bapak Jufrie, S.Si.,MM, memaparkan pola sinergi pengelolaan data statistik daerah antara BPS dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Dalam paparannya, Sekdis Kominfotiksan menyampaikan, “berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam menghasilkan data sektoral untuk menjawab tantangan-tantangan pembangunan dan koordinasi yang dibangun agar dapat meningkatkan kualitas data Daerah Dalam Angka (DDA), mengingat DDA merupakan publikasi rujukan utama yang digunakan untuk perencanaan, evaluasi dan dasar dalam membuat kebijakan pemerintah”.

Lebih lanjut, Sekdis menyampaikan pengelolaan data dan penyelenggaraan Statistik Sektoral merupakan agregasi pelaksanaan kewenangan urusan statistik di daerah, NSPK statistik sektoral, SIPD dan Kebijakan Satu Data Indonesia (SD)”  lanjut Sekdis. Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS), Kabupaten Sumbawa berada pada angka Indeks Pembangunan Statistik (IPS) sebesar 1,97, dimana secara komparatif IPS Kabupaten Sumbawa berada di atas angka IPS nasional. Melihat perkembangan pelaksanaan dan pengelolaan data statistik di internal OPD, diperlukan migrasi tata kelola data statistik sektoral menjadikan data terstandar dan tervalidasi serta terintegrasi, sehingga data yang tersebar di berbagai sumber/produsen data, ketersediaannya sepenuhnya mempertimbangkan kebutuhan dalam eskalasi luas, dikumpulkan oleh entitas sesuai otoritas untuk memenuhi sesuai kebutuhan secara integral untuk menopang akselarasi IPS Kabupaten Sumbawa”, jelas Sekdis.

Dalam hal penguatan basis data, menjadi keniscayaan untuk terus menggagas mewujudkan data-driven organization melalui Budaya Data yang didorong oleh kebiasaan menggunakan data sebagai “mata uang” dalam setiap dialog dan diskusi sehingga setiap rekomendasi dan asumsi perlu dibangun atas dasar data. Dan salah satu faktor penting untuk menumbuhkan budaya data di Pemerintah Daerah adalah “melek data” dan oleh karenanya pemahaman atas literasi data sebagai suatu kemampuan membaca, memahami, menghasilkan dan mengkomunikasikan data sebagai bagian dari informasi”, sambung Sekdis. Pada paparan penutupnya, Sekdis Kominfotiksan, Bapak Jufrie, S.Si., MM, menyampaikan hasil evaluasi tabulasi data DDA yang masuk pada pusat tabulasi di Bidang Statistik. “Harapannya agar pemenuhan data dari masing-masing perangkat daerah dan instansi dapat segera masuk sampai paling lambat 13 Februari 2024”, tutupnya.