Dalam wawancara yang saya lakukan dengan pak heri saya memberikan beberapa pertanyaan kepada beliau dan inilah isi dari jawaban yang beliau berikan kepada saya.
Rencana Smart City bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui enam dimensi utama. Dimensi pertama adalah Smart Governance, yang berfokus pada peningkatan layanan pemerintahan agar lebih efektif dan efisien. Smart Branding bertujuan mengembangkan potensi pariwisata dengan promosi dan pengelolaan destinasi yang menarik. Smart Economy mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui berbagai program di sektor seperti pertanian dan peternakan. Smart Living berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan kesehatan dengan layanan kesehatan yang lebih baik dan infrastruktur pendukung. Smart Society bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial melalui program sosial dan dukungan pemerintah. Sedangkan Smart Environment bertujuan menjaga lingkungan hidup dengan pengelolaan sampah, pembangunan infrastruktur hijau, dan langkah-langkah lainnya. Keseluruhan dimensi ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan publik, kesehatan, dan ekonomi masyarakat, meskipun tantangan seperti infrastruktur digital yang belum merata dan partisipasi masyarakat tetap harus diatasi.
Program Smart City Kabupaten Sumbawa telah berjalan selama periode 2018-2023. Sebagian besar target yang direncanakan telah tercapai, meskipun belum maksimal karena keterbatasan anggaran dan dampak pandemi Covid-19. Beberapa capaian yang berhasil diraih antara lain pengelolaan sampah melalui bang sampah masyarakat, penerapan aplikasi Silamo untuk layanan kependudukan di Disdukcapil, aplikasi Sijinak di bidang peternakan untuk registrasi ternak, serta penyusunan rencana induk pariwisata sebagai bagian dari Smart Branding. Ke depan, rencana baru akan disusun sesuai dengan visi dan misi bupati yang baru terpilih.
Masalah utama yang dihadapi Kabupaten Sumbawa dalam implementasi Smart City sangat bergantung pada dimensi yang menjadi fokus. Namun, secara umum, dukungan masyarakat menjadi elemen penting. Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat dan pihak terkait, program kerja yang dirancang oleh pemerintah akan sulit mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, selain menyiapkan infrastruktur dan kebijakan, penting untuk melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program.
Infrastruktur digital di Kabupaten Sumbawa sudah cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan Smart City. Sebanyak 24 kecamatan dan 157 desa telah terlayani sinyal 4G, baik melalui tower reguler dari penyedia layanan maupun BTS. Dengan ketersediaan jaringan ini, implementasi program berbasis digital dapat dijalankan di seluruh wilayah, meskipun masih diperlukan peningkatan infrastruktur dan konektivitas di beberapa area untuk memastikan pelaksanaan yang lebih optimal.
Dalam pembinaan statistik sektoral, Diskominfotiksandi berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan rapat pembinaan statistik sektoral bagi OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretariat PKK Kabupaten Sumbawa pada Rabu (4/6/2025). Hadir selaku narasumber adalah Kepala Dinas kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa
Sebagai upaya sinergi dengan media dan pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Sumbawa melaksanakan Engagement media, pada Rabu (4/6/2025)
Bidang Persandian Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa terus melakukan percepatan dalam implementasi Tanda Tangan Elektronik (TTE). Bertempat di Ruang Kerja Bidang Persandian, pada Rabu (28/5) dilakukan fasilitasi Tanda Tangan Elektronik (TTE) bagi Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Fasilitasi ini dilaksanakan sebagai upaya terus mempercepat implementasi TTE di Kabupaten Sumbawa.