Pertemuan Refreshing Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) se-Kabupaten Sumbawa resmi dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa pada Selasa (29/8/2017) bertempat di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa. Dalam laporan ketua panitia Sri Haryati, S.SIT.,M.PH menyampaikan bahwa mengingat masih tingginya jumlah anak yang dilahirkan oleh perempuan di Kabupaten Sumbawa atau yang disebut TFR (Total Fertility Rate) sekitar 2,7 % kemudian pencapaian KB dan MPJP masih rendah. Di tahun 2015 MKJP 16,47 %, tahun 2016 46,66 % dari PPM atau 50,15 % dari PUS, sedangkan cakupan sampai dengan Mei 2017 sebanyak 52,48 % dari PPM atau 50,30 % dari PUS, menyebabkan perlunya penggarapan program KB dari lini bawah. Salah satunya dengan memperkuat kinerja PPKBD di Kabupaten Sumbawa. PPKBD dengan 6 (enam) perannya yaitu Pengorganisasian, Pertemuan KIE, Konseling, Pencatatan dan Pendataan, Pelayanan Kegiatan, dan Kemandirian merupakan ujung tombak dalam mensukseskan program KKBPK di lini bawah (below the line) sehingga sangat dibutuhkan dan dianggap perlu diberikan refreshing atau peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang tugas pokok dan fungsinya sebagai PPKBD dan program-program yang akan disukseskan yang bernaung dalam program KKBPK. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta pertemuan (PPKBD) tentang peran fungsinya dan tentang program KKBPK serta untuk menentukan komitmen tentang Rencana Tindak lanjut (RTL) untuk meningkatkan cakupan program KKBPK di Kabupaten Sumbawa. kegiatan ini diikuti oleh peserta PPKBD dari 165 Desa/Kelurahan se-Kabupaten Sumbawa. Bupati Sumbawa dalam sambutan yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa A. Rahim, S.Sos menyampaikan bahwa pertemuan KKBPK dengan PPKBD merupakan ujung tombak dari pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kabupaten Sumbawa. Pada dekade tahun 80-an dan 90-an, PLKB dituntut untuk mengembangkan kemampuan dalam pengelolaan program di pedesaan, karena perkembangan program KB menuntut kepedulian dan peran serta tokoh masyarakat dan komponen masyarakat itu sendiri yang semakin meningkat. ???Menanggapi tuntutan tersebut telah dikembangkan operasional yang mampu melibatkan sejauh mungkin peran serta masyarakat melalui langkah PLKB maupun mekanisme lapangan didukung komitmen yang tinggi tokoh masyarakat dan komponen masyarakat di pedesaan. Langkah-langkah PLKB dan pola operasional ini memberikan hasil yang luar biasa, karena tidak saja mampu menjadikan program KB merupakan kebutuhan masyarakat tetapi sekaligus melibatkan masyarakat dalam pengelolaan program KB,?? ujarnya. ???Selanjutnya dalam rangka menjawab kondisi tersebut di atas, maka diperlukan pengembangan potensi PLKB dalam era otonomi daerah sangat diperlukan dan dilakukan secara terus menerus, mengingat tugasnya semakin berat, tidak hanya dengan tugas penyelenggaraan program KB Nasional, tetapi juga menyangkut program pembangunan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah Daerah,?? lanjutnya. ???Tujuan dilaksanakannya pertemuan kader PPKBD ini adalah sebagai upaya meningkatkan kemampuan manajerial pengelolaan program KB di lini lapangan, pengembangan berbagai kegiatan operasional di wilayah kerjanya dan meningkatkan ??motivasi dan kinerja kader PPKBD dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam melaksanakan program KB ke depan yang tentunya akan berpengaruh terhadap pembangunan dan mengurangi laju pertumbuhan penduduk dengan program-program Keluarga Berencana di Kabupaten Sumbawa,?? pungkasnya. Sumber : Siaran Pers Humaspro Setdakab. Sumbawa